Perbandingan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional

 

Sumber foto : https://gurubelajar-akm.simpkb.id/courses/bimtek-guru-belajar-seri-asesmen-kompetensi-minimum-jenjang-pendidikan-menengah-pertama-6/lessons/konsep-asesmen-nasional-3/topic/membandingkan-asesmen-nasional-dengan-ujian-nasional-3/ 

    Selain teknis pelaksanaannya, cakupan Asesmen Nasional berbda jika dibandingkan dengan Ujian nasional. Asesmen Nasional lebih memberikan gambaran yang lebih utuh dan luas mengenai mutu pendidikan, bukan hanya secara kognitif, namun juga karakter dan iklim belajar.

    Berikut penjelasan setiap poin pembeda AN dan UN:

1. Tujuan penyelenggaraan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional tidak sama. Asesmen Nasioanl bertujuan untuk mengevaluasi mutu sistem pendidikan di Indoneisa, sedangkan Ujian Nasional bertujuan untuk mengevaluasi capaian hasil belajar siswa secra individu.

2. AN diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama, dan pendidikan menengah atas. Ini termasuk MI, MTs dan MAN, serta program kesetaraan. Sementara UN berlaku mulai jenjang pendidikan menengah pertama dan atas saja.

3. AN tidak diselengggarakan pada akhir jenjang pendidikan sebagaiman UN, melainkan di tengah jenjang pendidikan yaitu pada kelas V, VIII dan XI. Hal ini dilakukan untuk mendorong guru dan sekolah melakukan tindak lanjut perbaikan mutu pembelajaran setelah mendapatkan hasil laporan AN. Bukan sekedar untuk mengetahui capaian hasil belajar siswa sebagai salah satu syarta kelulusan.

4. AN menggunakan metode survei. Metode survei dilakukan dnegan mengambil sampel siswa secara acak dari setiap sekolah. Berbanding terbalik dengan UN yang menggunakan metode sensus dimana semua siswa di seluruh Indonesia wajib mengikutinya.

5. Model soal AN lebih bervariasi bukan sekedar pilihan ganda dan uaraian singkat sebagaimana UN.

6. Salah satu komponen hasil belajar murid yang diukur pada AN adalah literasi membaca dan numerasi Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) karena mengukur kompetensi mendasa atau minimum yang diperlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Seentara UN berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu. Hal inilah yang terkadang memberi kesan mata pelajaran yang pneting dan kurang penting dalam pendidikan. Dalam hal ini, AKM memotret kompetensi mendasar yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata pelajaran.

7. Metode penilaian AN dan UN berbeda meskipun sama-sama berbasi komputer. AN menggunakan metode penilaian Computerized Multstage Adaptive Testing (MSAT) yaitu metode penilaian yang mengadopsi tes adaptif, dimana setiap siswa dapat melakukan tes sesuai level kompetensinya.

Referensi :
Bimtek guru belajar seri AKM, Kemendikbud. Tautan: https://sim-gurubelajar.simpkb.id/ (diakses tanggal 31 Januari 2021)