Perbandingan Asesmen Nasional dengan Ujian Nasional

 

Sumber foto : https://gurubelajar-akm.simpkb.id/courses/bimtek-guru-belajar-seri-asesmen-kompetensi-minimum-jenjang-pendidikan-menengah-pertama-6/lessons/konsep-asesmen-nasional-3/topic/membandingkan-asesmen-nasional-dengan-ujian-nasional-3/ 

    Selain teknis pelaksanaannya, cakupan Asesmen Nasional berbda jika dibandingkan dengan Ujian nasional. Asesmen Nasional lebih memberikan gambaran yang lebih utuh dan luas mengenai mutu pendidikan, bukan hanya secara kognitif, namun juga karakter dan iklim belajar.

    Berikut penjelasan setiap poin pembeda AN dan UN:

1. Tujuan penyelenggaraan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional tidak sama. Asesmen Nasioanl bertujuan untuk mengevaluasi mutu sistem pendidikan di Indoneisa, sedangkan Ujian Nasional bertujuan untuk mengevaluasi capaian hasil belajar siswa secra individu.

2. AN diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama, dan pendidikan menengah atas. Ini termasuk MI, MTs dan MAN, serta program kesetaraan. Sementara UN berlaku mulai jenjang pendidikan menengah pertama dan atas saja.

3. AN tidak diselengggarakan pada akhir jenjang pendidikan sebagaiman UN, melainkan di tengah jenjang pendidikan yaitu pada kelas V, VIII dan XI. Hal ini dilakukan untuk mendorong guru dan sekolah melakukan tindak lanjut perbaikan mutu pembelajaran setelah mendapatkan hasil laporan AN. Bukan sekedar untuk mengetahui capaian hasil belajar siswa sebagai salah satu syarta kelulusan.

4. AN menggunakan metode survei. Metode survei dilakukan dnegan mengambil sampel siswa secara acak dari setiap sekolah. Berbanding terbalik dengan UN yang menggunakan metode sensus dimana semua siswa di seluruh Indonesia wajib mengikutinya.

5. Model soal AN lebih bervariasi bukan sekedar pilihan ganda dan uaraian singkat sebagaimana UN.

6. Salah satu komponen hasil belajar murid yang diukur pada AN adalah literasi membaca dan numerasi Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) karena mengukur kompetensi mendasa atau minimum yang diperlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Seentara UN berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu. Hal inilah yang terkadang memberi kesan mata pelajaran yang pneting dan kurang penting dalam pendidikan. Dalam hal ini, AKM memotret kompetensi mendasar yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata pelajaran.

7. Metode penilaian AN dan UN berbeda meskipun sama-sama berbasi komputer. AN menggunakan metode penilaian Computerized Multstage Adaptive Testing (MSAT) yaitu metode penilaian yang mengadopsi tes adaptif, dimana setiap siswa dapat melakukan tes sesuai level kompetensinya.

Referensi :
Bimtek guru belajar seri AKM, Kemendikbud. Tautan: https://sim-gurubelajar.simpkb.id/ (diakses tanggal 31 Januari 2021)

Game Based Learning dengan Edugame Rumah Belajar

Oleh: Maulida Rezeki, S.Pd

Halo Sahabat Rumah Belajar!

Pada era digital seperti saat ini, peserta didik merupakan generasi digital native, dimana mereka dengan  mudahnya menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dalam menerapkan kurikulun yang menggunakan pendekatan ilmiah, Guru perlu berinovasi menggunakan model pembelajaran yang mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran untuk membangun peserta didik dengan kecakapan abad 21 agar mereka siap menghadapi tantangan kehidupan yang terus berubah kedepannya. Terutama saat darurat pandemi saat ini dimana Belajar Dari Rumah dilakukan. Salah satu model yang dapat digunakan adalah model pembelajaran berbasis game atau Game Based Learning yang menggunakan pendekatan secara online.

Kali ini saya akan berbagi Inovasi Pembelajaran Matematika yaitu Penerapan Model Pembelajaran Game Based Learning memanfaatkan salah satu fitur terbaru di Portal Rumah Belajar yaitu Edugame . Portal Rumah Belajar merupakan produk Pusdatin Kemendikbud yang dapat diakses di https://belajar.kemdikbud.go.id/. Pada perayaan ulang tahun ke-9 tahun ini, Rumah Belajar meluncurkan fitur baru yaitu Edugame. Edugame adalah fitur permainan interaktif yang memastikan siswa dapat memahami konsep dasar materi dengan bermain permainan digital interaktif. Adapun permainan yang dsediakan telah dirancang untuk membantu siswa memahami konsep dari materi yang disajikan.

Edugame Rumah Belajar memiliki beberapa keunggulan yang dapat digunakan dalam pembelajaran dari rumah, diantaranya:

  • Peningkatan daya ingat dan retensi
  • Pengembangan keterampilan pemecahan masalah
  • Umpan balik instan
  • Praktis dan gratis

Edugame Rumah Belajar dapat dimanfaatkan oleh peseta didik secara mandiri maupun dengan bimbingan Guru atau orangtua. Edugame Rumah Belajar dapat diakses dengan url https://belajar.kemdikbud.go.id/EduGame. Bagaimana cara mengintegrasikan Edugame dalam pembelajaran? Guru dapat memanfaatkan Fitur Edugame Rumah Belajar ini sebagai media Pembelajaran Berbasis Game (Game Based Learning). Berikut adalah langkah-langkahnya.

Sumber Foto : Portal Rumah Belajar "Panduan Model Pembelajarn Inovatif"
  1. Memiilih game sesuai topik - Guru memilih game yang sesuai dengan topik yang akan disampaikan.
  2. Penjelasan konsep - Guru memberikan penjelasan/konsep awal terkait dengan game yang akan dimainkan, tujuan dan tantangan yang harus diselesaikan.
  3. Aturan - Peserta didik memahami dan menyepakati aturan yang disampaikan oleh guru perihal tantangan, waktu dan sebagainya.
  4. Bermain Game - Peseta didik memainkan game yang telah dipilih dan dibagikan guru sesuai topik pembelajaran.
  5. Merangkum pengetahuan - Peserta didik merangkum pengetahuan, pengalaman dan hal-hal yang didapatkan dari game yang telah dimainkan.
  6. Melakukan Refleksi - Peserta didik melakukan refleksi.
Saya telah menerapkan model Pembelajaran Berbasis Game dengan memanfaatkan Edugame Rumah Belajar ini untuk pembelajaran Matematika kelas VIII SMP materi Relasi dan Fungsi. Media yang saya gunakan adalah:
  1. "Match Game Relasi Fungsi" salah satu game yang tersedia di fitur Edugame Rumah Belajar (https://belajar.kemdikbud.go.id/EduGame/Game/Play?url=game%2FMatch%20Game%20Relasi%20Fungsii%2F).
  2. Google Form sebagai Lembar Kerja Peserta Didik digital.
  3. Zoom Konferensi Video sebagai media presentasi peserta didik dan penarikan kesimpulan.
Berikut adalah pengembangan LKPD yang saya inovasikan untuk pembelajaran ini:
Sekian yang dapat saya bagikan kali ini, untuk Inovasi selanjutnya, silakan ikuti terus blog ini dan Youtube Chanel "Maulida Rezeki". 
Jangan lupa kunjungi Portal Rumah Belajar di https://belajar.kemdikbud.go.id/
Dengan Rumah Belajar kita dapat belajar dimana saja, kapan saja, dengan siapa saja. 
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indinesia! 
Sampai jumpa lagi!

Referensi:
'Rumah Belajar', Kemendikbud, belajar.kemdikbud.go.id (daring). Tautan : https://belajar.kemdikbud.go.id/ (diakses tanggal 20 Oktober 2020)
Dokumentasi Pribadi Maulida Rezeki

#PusdatinKemendikbud
#PembaTIK2020
#DutaRumahBelajar2020
#RumahBelajar
#BerbagiTIK
#PembaTIKLevel4
#SRBKalteng
#GuruMatematika
#MatematikaSMP
#RelasidanFungsi
#InovasiPembelajaran
#MerdekaBelajar
#MajuIndonesia
#Palangkaraya
#KalimantanTengah
#2020

Berbagi Inovasi dan Pengetahuan Pemanfaatan Rumah Belajar bagi Guru di Era Pembelajaran Abad 21

 

                                                                   Oleh : Maulida Rezeki, S.Pd
    Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mempersiapkan generasi abad 21 dimana kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berkembang begitu cepat memiliki pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan termasuk pada proses belajar mengajar. Pembelajaran abad 21 membangun peserta didik untuk memiliki kecakapan abad 21 di antaranya kecakapan berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi sehingga menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik dalam mengahadapi tantangan kehidupan yang terus berubah. 
    Karakteristik pembelajaran abad 21 dapat dibangun melalui pengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran. Peran TIK bagi guru memungkinkan untuk menjadi fasilitator, kolaborator, mentor, pelatih, pengarah dan teman belajar untuk peserta didik. Guru dapat memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar kepada peserta didik untuk mengalami peristiwa belajar serta menjadi kreator inovasi dalam pembelajaran.
    PembaTIK (Pembelajaran berbasis TIK) hadir sebagai program Peningkatan Kompetensi TIK bagi Guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK UNESCO. Standar kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi dan berbagi (4i laveling). Untuk dapat mengikuti PembaTIK ataupun program Pengembangan Keprofesian lainnya, silakan akses  Portal Rumah Belajar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di /https://belajar.kemdikbud.go.id/.
Foto: Tahapan pelaksanaan PembaTIK 2020
https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id
    Guru yang mengikuti PembaTIK akan mendapatkan manfaat: 
1. Meningkatkan kemampuan TIK sesuai dengan perkembangan teknologi terkini (inovasi pembelajaran).
2. Mendapatkan sertifikat pada setiap level dengan skala nasional.
3. Berkesempatan untuk menjadi Duta Rumah Belajar.
    Penulis merupakan salah satu Sahabat Rumah Belajar yang beruntung masuk di level 4 PembaTIK 2020 : Berbagi TIK dari Provinsi Kalimantan Tengah. 30 peserta terbaik dari tiap provinsi mengikuti level 4 PembaTIK 2020 : Berbagi TIK, dimana setiap peserta akan melakukan inovasi pembelajaran dan berbagi pengetahuan. Peserta terbaik di level 4 akan dikukuhkan sebagai Duta Rumah Belajar.
    
    Inovasi Pembelajaran yang telah penulis lakukan diantaranya adalah:
1. Membuat RPP yang cocok digunakan pada masa Belajar Dari Rumah seperti saat ini.
2. Membuat Video Pembelajaran Matematika SMP.
3. Memaksimalkan pemanfaatan Portal Rumah Belajar dari Pusdatin Kemendikbud dalam melaksanakan pembelajaran;
    a. Memanfaatkan Fitur Kelas Maya untuk membuat Kelas Matematika daring, memberikan modul atau video pembelajaran, LKS, ulangan harian, kuis dan penilaian akhir sekaligus mengolah nilainya.
Foto "Kelas Maya", salah satu Fitur Utama di Portal Rumah Belajar
https://kelasmaya.belajar.kemdikbud.go.id/
    b. Memanfaatkan Fitur Sumber Belajar sebagai tambahan sarana siswa dalam menggali informasi.
Foto: "Sumber Belajar", salah satu Fitur Utama di Portal Rumah Belajar
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/
    c. Memanfaatkan Fitur Laboratorium Maya untuk melakukan Praktikum Matematika Virtual yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. 
Foto: "Laboratorium Maya", salah satu Fitur Utama di Portal Rumah Belajar
https://vlab.belajar.kemdikbud.go.id/
    d. Memanfaatkan Fitur Bank Soal untuk diarahkan kepada peserta didik yang ingin belajar mandiri agar dapat mengukur kemampuannya dalam mengikuti pembelajaran. Bank Soal sangat baik digunakan karena di akhir mengerjakan soal akan terlihat nilai yang diperoleh beserta pembahasannya.
Foto: "Bank Soal", salah satu Fitur Utama di Portal Rumah Belajar
https://banksoal.belajar.kemdikbud.go.id/
    e.  Memanfaatkan Fitur Buku Sekolah Elektronik untuk mendownload Buku Elektronik sesuai jenjang dan mata pelajaran agar dapat digunakan sebagai pendukung akifitas Belajar Dari Rumah.
Foto: "Buku Sekolah Elektronik", Salah satu Fitur Pendukung di Portal Rumah Belajar
https://bse.belajar.kemdikbud.go.id/
    f. Memanfaatkan Fitur Edugame dalam pembelajaran Matematika untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan memberi kesempatan peserta didik memahami konsep dasar dengan bermain (Penerapan Pembelajaran Berbasis Game).
Foto: 'Match Game Relasi Fungsi", salah satu Game di "Edugame", salah satu Fitur Pendukung di Portal Rumah Belajar  yang dapat dimanfaatkan untuk Penerapan Pembelajaran Berbasis Game dengan Topik Relasi dan Fungsi
https://belajar.kemdikbud.go.id/EduGame
    
Pengetahuan dan Pengalaman yang telah Penulis Bagikan adalah:
1. Membuat dan membagikan Flyer Sosialisasi Rumah Belajar dan Pemanfaatannya bagi Guru di semua akun media sosial.
Foto: Flyer Sosialisasi
2. Membuat  dan membagikan Artikel tentang Rumah Belajar dan pemanfaatannya.
Foto: Salah satu Artikel Pemanfaatan Rumah Belajar
(selengkapnya di blog Catatan Maulida  https://catatanmaulidarezeki.blogspot.com/)
3. Membuat materi dan langkah-langkah yang dilakukan dalam memanfaatkan fitur-fitur di Rumah Belajar kemudian mendokumentasikannya di Blog dan Vlog serta membagikannya di semua akun media sosial.
Foto: Salah satu Tutorial dan Testimoni Inovasi Pembelajaran Penerapan Model Flipped Classroom dengan memanfaatkan Rumah Belajar
(selengkapnya di Youtube Chamel Maulida Rezeki https://www.youtube.com/channel/UC1e-PiDkHu5wjI1UP84wQXA?view_as=subscriber
4. Membagikan Hasil Karya yang telah dibuat selama berinovasi dalam pembelajaran memanfaatkan Portal Rumah Belajar.
Foto: Salah satu Video Pembelajaran Matematika SMP dan Kreasi TIK
(selengkapnya di Youtube Chamel Maulida Rezeki https://www.youtube.com/channel/UC1e-PiDkHu5wjI1UP84wQXA?view_as=subscriber
5. Melakukan Sosialisasi tatap muka dan tatap maya tentang Portal Rumah Belajar dan Pemanfaatannya serta Bagaimana Cara Mengimplementasikannya bagi Guru, kepada :
    a. Rekan Guru Sejawat di Instansi yang sama (SMP Negeri 13 Palangka Raya).
Foto: Tatap Muka Sosialisasi Rumah Belajar dan Pemanfaatannya bagi Guru di SMPN 13 Palangka Raya
    b. Komunitas MGMP Matematika SMP Kota Palangka Raya.


Foto: Tatap Maya Pemanfaatan Fitur Rumah Belajar untuk mata pelajaran Matematika di Komunitas MGMP Matematika SMP Kota Palangka Raya
    c. Dosen dan Guru Matematika Alumni Program Studi Matematika Universitas Palangka Raya.




Foto: Tatap Maya Inovasi  Pembelajaran Matematika Abad 21 dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar bersama Dosen dan Alumni Pendidikan Matematika UPR
    d. Rekan Guru SMP di Kota Palangka Raya.
Foto: Tatap Maya Fitur Utama dan Fitur Pendukung Portal Rumah Belajar dan Pemanfaatannya dalam Pembelajaran bersama Guru SMP Kota Palangka Raya
    f. Rekan Guru dari mana saja (umum).
Foto: Pengenalan Portal Rumah Belajar dan Manfaatnya bagi Guru, Peserta Didik dan Orang Tua di Rumah
    Jangan jadi Katak Dalam Tempurung, terlena dengan zona nyaman dan menunggu Pembaruan. Kita lah yang harus Bergerak, Berinovasi dan Berbagi apa yang telah kita dapat dan rasakan manfaatnya mulai dari rekan Guru yang paling dekat, satu sekolah, satu komunitas, satu alumni, sampai kepada teman-teman di satu kota, satu provinsi dan satu Indonesia. Mari berinovasi dan Berbagi untuk Indonesia Maju. Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia.

Referensi:
'Rumah Belajar', Kemendikbud, belajar.kemdikbud.go.id (daring). Tautan://https://belajar.kemdikbud.go.id/ (diakses tanggal 18 Oktober 2020)
'Maulda Rezeki', Maulida Rezeki, youtube.com (daring). Tautan : https://www.youtube.com/channel/UC1e-PiDkHu5wjI1UP84wQXA?view_as=subscriber (diakses tanggal 18 Oktober 2020)
Dokumentasi Pribadi Maulida Rezeki

#PusdatinKemendikbud
#PembaTIK2020
#DutaRumahBelajar2020
#RumahBelajar2020
#RumahBelajar
#BerbagiTIK
#PembaTIKLevel42020
#SRBKalteng2020
#GuruMatematika
#MerdekaBelajar
#MajuIndonesia
#Palangkaraya
#KalimantanTengah



x

Guru: Memimpin dalam Krisis, Menata Kembali Masa Depan

Oleh : Maulida Rezeki, S.Pd 
     
     Selamat Hari Guru Sedunia!
    Untuk memberikan dukungan kepada para guru di seluruh dunia dan meyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi pada masa depan ditentukan oleh guru, Hari Guru Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Oktober sejak tahun 1994. Menurut UNESCO, Hari Guru Sedunia mewakili sebuah kepedulian, pemahaman, dan apresiasi yang ditampilkan demi peran vital guru, yaitu mengajarkan ilmu pengetahuan dan membangun generasi. 
    Kisah guru zaman dulu dan sekarang tentu berbeda. Apa yang dihadapi oleh guru zaman dulu dan sekarang juga pasti tak sama. Pada tahun ini Hari Guru sedunia mengusung tema "Guru: Memimpin dalam Krisis, Menata Kembali Masa Depan", untuk mengapresiasi peran guru yang begitu krusial di dalam menjaga berlangsungnya kegiatan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. 
    PembaTIK kepanjangan dari Pembelajarn berbasis TIK, merupakan program Peningkatan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar Kompetensi TIK ini terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi dan berbagi (4i laveling). 

 Program PembaTIK khususnya untuk Rumah Belajar merupakan inisiatif Pusdatin Kemendikbud. Langkah tersebut mendapat apresiasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim. Nadiem berpesan agar program PembaTIK tidak hanya mensinergikan teknologi informasi dalam pembelajaran. Program ini juga harus mendorong pengembangan pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik. 
 "Situasi saat ini memaksa kita supaya lebih lebih keras dan lebih cerdas sehingga pembelajaran dapat berlangsung. Oleh karena itu, kompetensi guru dalam penguasaan teknologi menjadi krusial," tegas Nadiem ketika membuka Kuliah Umum Pembekalan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (PembaTIK) Level 4: Berbagi yang berlangsung secara daring, di Jakarta, Senin (14/9/2020). 
    Program pelatihan guru PembaTIK tahun ini diikuti lebih dari 60.000 guru. Angka tersebut menurut Nadiem merupakan pencapaian yang luar biasa, juga penanda bahwa banyak guru yang ingin meningkatkan kemampuan mengimplementasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran, terutama di masa pandemi Covid-19. 
    Sebagai seorang Guru, tentu kewajiban mencerdasakan anak bangsa harus dipenuhi, guru harus kreatif dan inovatif dalam masa tak terduga seperti pandemi covid 19 yang telah dan amsih melanda dunia. Dengan adanya PembaTIK dan Portal Rumah Belajar, Guru di masa Pandemi ini merasa sangat terbantu dalam melaksanakan tugasnya. 

Referensi :
‘Hari Guru Sedunia’, Wikipedia, id.wikipedia.org (daring). Tautan: https://blog.ruangguru.com/sejarah-hari-guru-sedunia (diakses 5 Oktober 2020) 
‘Tentang Hari Guru, Sejarah dan Nasib Guru Kini’, Muhammad Wildan, ublik.id (daring). Tautan: https://ublik.id/tentang-hari-guru-sejarah-dan-nasib-guru-kini/ (diakses 5 Oktober 2020) 
‘Hari Guru Sedunia 2020: Tantangan Mengajar di Masa Pandemi Covid 19’, Kompas, www.kompas.com (daring). Tautan: https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/05/104304165/hari-guru-sedunia 2020-tantangan-mengajar-di-masa-pandemi-covid-19?page=all (diakses 5 Oktober 2020) ‘Perbedaan Hari Guru Sedunia dan hari Guru Nasional’, Eno Dimedjo, tagar.id (daring). Tautan: https://www.tagar.id/Perbedaan-hari-guru-sedunia-dan-hari guru-nasional (diakses 5 Oktober 2020)

#RumahBelajar2020
#SahabatRumahBelajar2020
#DutaRumahBelajar2020
#PembaTIK2020
#PembaTIKLevel4
#GuruPenggerak
#GuruBerbagi
#IndonesiMaju
#PusdatinKemendikbud
#BerbagiTIK

Pemanfaatan Portal Rumah Belajar dalam Penerapan Model Pembelajaran Inovatif pada masa darurat Pandemi Covid-19

  Oleh Maulida Rezeki, S.Pd

    Portal Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan alamat url http://belajar.kemdikbud.go.id. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sederajat.

    Guru sebagai fasilitator harus menyadari bahwa dirinya bukan sumber belajar utama bagi peserta didik. Seorang Guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan kompetensi yang harus dikuasai. Oleh karena itu, hendaknya materi pembelajaran disampaikan dengan menerapkan model pembelajaran yang Inovatif dan menyenangkan. Dengan Portal Rumah Belajar, Guru maupun peserta didik dapat memanfaatkan berbagai fitur seperti Sumber Belajar, Buku Sekolah Elektronik, Bank Soal, Laboratorium Maya, Peta Budaya, Wahana Jelajah Angkasa, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan Kelas Maya. Selain itu, terdapat pula fitur pendukung lainnya seperti Karya Komunitas, Karya Guru serta Karya Bahasa dan Sastra. Beragam fitur-fitur tersebut dapat menjadi sarana e-learning dalam kelas, sarana informasi, komunikasi serta kolaborasi yang dapat didownload secara gratis tanpa harus berlangganan apapun. 

    Beberapa model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dengan memanfaatkan Rumah Belajar selama Belajar dari Rumah adalah Model DiscoveryInquiry (rangkaian kegiatan belajar yang menekankan pada proses berfikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang di pertanyakan), Model Flipped Classroom (pembelajaran yang membalik metode tradisional di mana materi biasanya diberikan pada proses pembelajaran tetapi materi diberikan sebelum proses pembelajaran), Model Project Based Learning (pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek), Model Blended Learning menggunakan Blog (pembelajaran yang menggunakan blog ntuk mencapai tujuan pendidikan), Model Berbasis Game (pembelajaran yang menggunakan permaianan atau game digital untuk tujuan pembelajaran), dan Model Self Organized Learning Environments/ Sole (pembelajaran yang menitik beratkan proses pembelajaran mandiri dengan memanfaatkan internet dan perangkat pintar yang dimilikinya). 

    Selama Pandemi Covid 19, Guru harus kreatif dalam melaksanakan tugasnya agar peserta didik dapat tetap menerima ilmu sementara PSBB diberlakukan. Berikut adalah Penerapan saya sebagai seorang Guru Matematika Ahli Pertama di SMPN 13 Palangka Raya dalam melakukan Pembelajaran dari Rumah  menggunakan model Flipped Classroom dengan memanfaatkan Portal Rumah Belajar. Dengan Rumah Belajar, belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja.

#RumahBelajar #SahabatRumahBelajar
#PembaTIK #PembaTIKLevel4
#GuruPenggerak #GuruBerbagi #IndonesiaMaju
#PusdatinKemendikbud #PembaTIK2020 
#DutaRumahBelajar2020 #RumahBelajar2020 #BerbagiTIK

Sumber :
https://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/
https://belajar.kemdikbud.go.id/
https://www.youtube.com/watch?v=ogYPOamRgTQ&list=PLbgWX91gECv1v8KKyWvbt4nnNsU4HjgMA&index=4

Kalender Pendidikan 5 hari SMP/MTs 2020/2021

Berikut adalah Kalender Pendidikan 5 hari SMP/MTs tahun pelajaran 2020/2021 Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya.


Sumber :
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya tahun 2020